IBU HAMIL NY ”K” USIA 18 TAHUN
G1 P0000 Ab000 UK 14-15 MINGGU DENGAN
KEHAMILAN FISIOLOGIS
DI
PUSKESMAS PURWOSARI
DI SUSUN
OLEH :
MUHIMMATUS
SHOFIYAH
NIM
:10413034
AKADEMI
KEBIDANAN SAKINAH
PASURUAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa dengan segala rahmad dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Asuhan kebidanan dengan judul
Asuhan kebidanan Pada Ibu hamil Ny. “K” usia 18 tahun G1 P0000 Ab000 UK 14-15 minggu
dengan kehamilan fisiologis di Puskesmas Purwosari.
saya sadar bahwa dalam penyusunan asuhan kebidanan ini penulis banyak mendapat bimbingan dan arahan serta dukungan dari berbagai pihak untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. dr. Syahar Gunawan selaku kepala Puskesmas Purwosari
2. Endang Trisnowati S,ST selaku bidan koordinator KIA Puskesmas Purwosari
3. Kurnia Dini S,ST selaku Dosen Pembimbing Praktek Puskesmas Purwosari
saya sadar bahwa dalam penyusunan asuhan kebidanan ini penulis banyak mendapat bimbingan dan arahan serta dukungan dari berbagai pihak untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. dr. Syahar Gunawan selaku kepala Puskesmas Purwosari
2. Endang Trisnowati S,ST selaku bidan koordinator KIA Puskesmas Purwosari
3. Kurnia Dini S,ST selaku Dosen Pembimbing Praktek Puskesmas Purwosari
4. Semua
pihak yang mendukung dalam penyusunan asuhan kebidanan
Penulis Asuhan Kebidanan ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu Penulis mengharapkan Saran dan Kritik dari pembaca demi kesempurnaan pembuatan asuhan kebidanan ini.
Akhirnya Penulis berharap semoga asuhan kebidanan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca pada umumnya, Amin
Penulis Asuhan Kebidanan ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu Penulis mengharapkan Saran dan Kritik dari pembaca demi kesempurnaan pembuatan asuhan kebidanan ini.
Akhirnya Penulis berharap semoga asuhan kebidanan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca pada umumnya, Amin
Pasuruan, Desember 2015
Penulis
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Kehamilan adalah pertemuan sel telur dengan sperma yang diikuti dengan
nidasi/ imlpantasi ( Rustam, 1998 : 17 ). Kehamilan adalah mulai dari ovulasi
sampai partus, kira-kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43
minggu) ( Sarwono, 1999 : 25 )
Berdasarkan penelitian WHO diseluruh dunia terdapat kematian ibu sebesar
500.000 jiwa pertahun dan kematian bayi khususnya neonatus sebesar 10.000.000
jiwa per tahun. Kematian maternal dan bayi tersebut terjadi terutama di Negara
berkembang sebesar 99% (Manuaba, 1998 : 8).
Kesehatan dan kelangsungan hidup ibu dan bayi sangat dipengaruhi oleh
berbagai faktor pelayanan kesehatan, seperti asuhan kebidanan yang sesuai
dengan manajemen kebidanan. Oleh karena itu ibu hamil perlu diberikan asuhan
pada masa kehamilan untuk deteksi dini adanya tanda bahaya kehamilan agar angka
kematian dan kesakitan ibu hamil dapat ditekan.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengambil
kasus Asuhan Kebidanan Pada Ny. “K” GIP0000Ab000 UK
14 – 15 minggu dengan kehamilan fisiologis. Dengan tujuan agar dapat memberikan
asuhan kebidanan yang tepat dan sesuai standart.
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1
Tujuan Umum
Setelah
melakukan asuhan kebidanan mahasisiwa mampu melaksanakan asuhan kebidananan
pada hamil secara komprehensif meliputi biologi, psikologi, sosial
dan spiritual terhadap klien dan keluarga.
1.2.2 Tujuan
Khusus
Mahasiswa
mampu :
a.
Melakukan pengkajian data pada ibu hamil.
b.
Mengidentifikasi diagnosa dan masalah yang muncul dari
hasil pengkajian.
c.
Mengantisipasi masalah potensial yang muncul.
d.
Melakukan kebutuhan segera sesuai dengan masalah
potensial.
e.
Membuat rencana tindakan.
f.
Melakukan tindakan sesuai intervensi.
g.
Melakukan evaluasi dan pendokumentasian.
1.3 Metode
Penulisan
1.3.1 Anamnesa
/ Wawancara
Mengambil
data dengan tanya jawab langsung pada klien.
1.3.2 Pemeriksaan
Melakukan
pemeriksaan fisik untuk memperoleh data obyektif.
1.3.3 Praktek
Melaksanakan
asuhan kebidanan atau menerapkan pengetahuan dan keterampilan kebidanan
1.3.4 Studi
Pustaka
Mengkaji
data pada klien dengan membaca sumber yang dapat mendukung terlaksananya asuhan
serta dapat membandingkan antara teori dengan praktek.
1.4 Sistematika
Penulisan
BAB
I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penulisan
1.3 Metode Penulisan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB
II Tinjauan Teori
2.1 Konsep Teori
2.2 Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil.
BAB
III Tinjauan Kasus
3.1 Pengkajian
3.2 Identifikasi Diagnosa / Masalah
3.3 Identifikasi Masalah Potensial
3.4 identifikasi Kebutuhan Segera
3.5 Intervensi
3.6 Implementasi
3.7 Evaluasi
BAB
IV Pembahasan
BAB
V Penutup
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR
PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Teori
2.1.1 Pengertian Kehamilan
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang
berkesinambungan dan terdiri dari :
1. Ovulasi
pelepasan ovum
2. Terjadi
migrasi spermatozoa dan ovum
3. Terjadi
konsepsi dan pertumbuhan zigot
4. Terjadi
nidasi (implantasi) pada uterus
5. Pelepasan
plasenta
6. Tumbuh
kembang hasil konsepsi sampai aterm
( Manuaba, 1998 : 95 )
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan
sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan
dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga
lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10
bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi atas
3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester
kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu
(minngu ke-28 hingga ke-40).
( Sarwono, 2008 : 213 )
Kehamilan adalah pertemuan sel telur dengan sperma yang diikuti dengan
nidasi / implantasi.
( Rustam, 1998 :17 )
Kehamilan adalah petemuan antara sel telur dengan sel spermamatozoa
(konsepsi) yang ddikuti dengan perubahan fisiologis dan psikologis.
( Mitayani, 2009 : 2 )
2.1.2 Proses Permulaan
Kehamilan
1. Penghamilan (konsepsi – fertilisasi)
Pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa disebut konsepsi atau
fertilisasi dan membentuk zigot. Proses konsepsi dapat berlangsung sebagai
berikut :
a. Ovum yang dilepaskan dalam
proses ovulasi diliputi korona radiata, yang mengandung persedian nutrisi.
b. Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk
metafase di tengah sitoplasma yang disebut vitellus.
c. Dalam perjalanan korona radiata
makin berkurang pada zona pelusida. Nutrisi dialirkan ke dalam vitellus ,
melalui saluran pada zona pelusida.
d. Konsepsi terjadi di pars ampularis
tuba :
·
Tempat yang paling luas.
·
Dindingnya penuh jonjot, tertutup sel yang mempunyai
silia.
·
Ovum mempunyai waktu terlama di ampula tuba
e. Ovum siap dibuahi setelah 12
jam dan hidup selam 48 jam.
·
Spermatozoa ditumpahkan, masuk melalui kanalis
servikalis dengan kekuatan sendiri.
·
Dalam kavum uteri terjadi proses kapasitasi, yaitu
pelepasan sebagian dari “liproteinnya” sehingga mampu mengadakan fertilisasi.
·
Spermatozoa melanjutkan perjalanan menuju tuba.
·
Spermatozoa hidup selam tiga hari dalam genetalia interna.
·
Spermatozoa akan mengelilingi ovum yang telah siap
dibuahi serta mengikis korona radiata dan zona pelusida dengan proses
enzimatik: hialuronidase.
·
Melalui “stomata” spermatozoa memasuki ovum.
·
Setelah kepala spermatozoa masuk ke dalam ovum,
ekornya lepas dan tertinggal di luar.
·
Kedua inti ovum dan inti spermatozoa bertemu dengan
membentuk zigot.
( Manuaba, 1998 : 99 )
2. Nidasi
Nidasi adalah masuknya sel telur ke dalam endometrium. Nidasi terjadi ± 6
hari setelah fertilisasi. Terjadi karena trofobalst mempunyai daya untuk
menghancurkan sel-sel endometrium dan digunakan sebagai bahan makanan oleh
telur.
( Unpad, 1983 : 104 )
3. Plasenta dan Mukosa Rahim
·
Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin
yang berguna untuk pertukaran zat antara ibu dan janin, dan sebaliknya.
( Unpad, 1983 : 104 )
Plasenta merupakan organ yang berasal dari lapisan
trofoblas pada ovum yang dibuahi, lalu terhubung dengan sirkulasi ibu untuk
melakukan fungsi-fungsi yang belum dapat dilakukan janin itu sendiri selama
kehidupan intrauterin.
( Salmah, 2006 : 25 )
·
Mukosa rahim terdiri dari tiga lapisan :
a. Stratum
compactum yang sifatnya padat. Telur ada dalam lapisan ini.
b. Stratum
spongiosum mengandung banyak kelenjar dan pembuluh darah.
c. Stratum
nasale, tidak berubah.
Pada saat hamil maka mukosa rahim yang disebut desidua membesar karena
telur di dalam desidua. Terbagi atas :
a. Desidua
basalis : terletak diantara konsepsi dan rahim, disinilah plasenta dibentuk.
b. Desidua
kapsularis : meliputi hasil konsepsi kea rah rongga rahim yang lama kelamaan
bersatu dengan desidua vena karena obliterasi.
c. Desidua
vera (parietalis) : yang meliputi dinding dalam rahim.
( Unpad , 1983 : 109 )
4. Embriogenesis
Pertumbuhan embrio bermula dari embrional plate
(lempeng embrional) yang selanjutnya berdefisiensi menjadi tiga unsur lapisan
yaitu :
a. Lapisan
sel ectoderm : lapisan paling luar.
b. Lapisan
sel metoderm : lapisan tengah.
c. Lapisan
sel endoderm : lapisan paling dalam.
2.1.3 Tanda dan Gejala Kehamilan
A. Tanda – tanda Dugaan Hamil.
1. Amenorea ( terlambat datang bulan)
a. Konsepsi
dan nidasi mneyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de graf dan ovulasi.
b. Mengetahui
tanggal haid terakhir dengan perhitungan rumus neagle dapat ditentukan
perkiraan persalinan.
( Manuaba, 1998 : 125)
2. Mual (nausea) dan muntah (emesis)
a. Pengaruh
estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan.
b. Menimbulkan
mual dan muntah terutama pada pagi hari yang disebut morning sickness.
c. Dalam
batas fisiologis keadaan ini dapat diatasi.
d. Akibat
mual muntah nafsu makan berkurang.
( Manuaba, 1998 : 125)
3. Ngidam
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu,
keinginan yang demikian disebut Ngidam.
( Manuaba, 1998 : 125)
4. Sinkope atau pingsan
a. Terjadinya
gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf
pusat sehingga menimbulkan sinkope atau pingsan.
b. Kehamilan
ini menghilang setelah umur hamil 16 minggu.
( Manuaba, 1998 : 125)
5. Payudara Tegang
a. Pengaruh
estrogen – progesterone dan somatomamotropin menimbulkan deposit lemak, air dan
garam pada payudara.
b. Payudara
membesar dan tegang.
c. Ujung
saraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.
( Manuaba, 1998 : 125)
6. Sering Berkemih
Pada awal kehamilan, uterus yang membesar akibat pelunakan istmus
menyebabkan kandung kemih tetekan. Pada akhir kehamilan, turunnya bagian
presentasi janin, kandung kemih kembali mendapat tekanan. Nokturia dapat
terjadi sebagian karena wanita berada dalam posisi rekumbendan kekuatan yang
lebih kecil menekan vena kava inferior, yang menambah aliran darah ke ginjal
dan meningkatkan kecepatan filtrasi glomerulus.
( Sinclair, 2010 : 58 )
7. Konstipasi atau obstipasi
Pengaruh progesterone dapat menghambat peristaltik
usus sehingga menyebabkan kesulitan buang air besar.
( Manuaba, 1998 : 125)
8. Pigmentasi Kulit
1) Sekitar pipi : chloasma gravidarum
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis
anterior menyebabkan pigmentasi pada kulit.
2) Dinding perut
·
Striae lividae
·
Linea nigra
·
Linea alba makin menghitam
3) Sekitar payudara
·
Hiperpigmentasi pada areola mamae
·
Puting susu makin menonjol
·
Kelenjar montgomery makin menonjol
·
Pembuluh darah perifer sekitar payudara.
( Manuaba, 1998 : 126)
9. Epulsi
Hipertropi pada gusi disebut epulsi, dapat terjadi bila hamil.
( Manuaba, 1998 : 126)
10. Varises
Varises dapat terjadi di labia atau tungkai. Hemoroid
adalah suatu bentuk varises, dan kecenderungan terjadi varises diwariskan dalam
keluarga. Selama masa hamil progesteron merelaksasi dinding vena, dan aliran
balik vena dari ekstremitas bawah terganggu oleh uterus yang terus membesar
sehingga sistem vena mendapat tekanan semakin besar dan akibatnya timbul
varises. Kelebihan berat badan, mengangkat berat badan, dan konstipasi juga
berperan dalam pembentukan varises. Varises merupakan predisposisi bagi wanita
untuk mengalami trombus. Setelah melahirkan varises akan membaik, kendati pada
kehamilan berikutnya varises akan kembali dan mingkin memburuk.
( Sinclair, 2010 : 58 )
B. Tanda Tidak Pasti Kehamilan
Tanda tidak pasti kehamilan dapat ditemtukan dengan jalan :
1. Rahim membesar,
sesuai dengan tuanya hamil.
2. Pada pemeriksaan
dalam dijumpai :
·
Tanda hegar
Pelunakan isthmus uteri (rahim) yang menyebabkan
isthmus menjadi lunak sehingga pada pemeriksaan dalam kedua jari seolah-olah
bisa bertemu.
·
Tanda Chadwick
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh
darah karena pengaruh estrogen sehingga tampak semakin merah dan kebiru-biruan.
·
Tanda piskacek
Pertumbuhan rahim ternyata tidak sama kesemua arah
tetapi terjadi pertumbuhan yang cepat pada daerah implantasi plasenta sehingga
rahim bentuknya tidak sama.
·
Tanda goodel
Serviks vaskularisasinya dan lunak seperti bibir.
·
Kontraksi Braxton hicks
·
Teraba ballottement
Timbul lentingan rahim bila digoyangkan.
3. Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif
·
Sebagian kemungkinan positif palsu.
( Manuaba, 1998 : 126 )
C. Tanda Pasti Kehamilan
Tanda pasti kehamilan dapat ditemtukan dengan jalan :
1. Gerakan janin dalam rahim.
·
Terlihat / teraba gerakan janin.
·
Teraba bagian-bagian janin
2. Denyut jantung janin
·
Didengar dengan stetoskop Laenec, alat kardiografi,
alat Doppler.
·
Dilihat dengan ultrasonografi.
·
Pemeriksaan dengan alat canggih yaitu rontgen untuk
melihat kerangka janin, ultrasonografi.
( Manuaba, 1998 : 126 )
2.1.4 Perubahan Fisik Pada Kehamilan
1. Uterus
Uterus yang awalnya sebesar jempol atau beratnya 30
gram akan mengalami hipertrofi dan hiperplasia, sehingga
beratnya mencapai 100 gram saat akhir kehamilan. Otot rahim
mengalami hiperplasia dan hipertrofi menjadi lebih besar, lunak, dan dapat
mengikuti pembesaran rahim karena pertumbuhan janin.
( Manuaba, 1998 : 106 )
2. Serviks
Mengandung lebih banyak jaringan serabut dan
sedikit jaringan otot dibandingkan dengan uterus. Dalam pengaruh progesteron,
sel secret mukus endoserviks menjadi lebih tebal dari serviks. Sedangkan
prostaglandin dilepaskan dari jaringan lokal mengurangi konsentrasi kolagen di
dalam serviks yang juga mempunyai peran dalam perlunakan serviks.
( Salmah, 2006 : 48 )
3. Ovarium
Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang
mengandung korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuk
plasenta yang sempurna pada umur 16 minggu. Kejadian ini tidak dapat lepas dari
kemampuan vili chorialis yang mengeluarkan hormon chorionic gonadotropin yang
mirip dengan hormon luteotropik hipofisik anterior.
4. Vagina
dan vulva
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh
darah karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan
(tanda chadwick).
( Manuaba, 1998 : 107 )
5. Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan
sebagai persiapan laktasi dan memproduksi ASI. Perkembangan payudara tidak
terlepas dari hormon estrogen, progesteron dan somatomamotropin.
Penampkan payudara pada ibu hamil :
a. Payudara menjadi lebih besar.
b. Areola payudara makin
hiperpigmentasi.
c. Glandula montgomery makin
tampak.
d. Puting susu makin menonjol.
( Manuaba, 1998 : 108 )
6. Sirkulasi
Darah Ibu
v Volume darah
Volume darah semakin meningkat, dimana jumlah serum darah lebih besar dari
pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi pengenceran darah (hemodilusi) dengan
puncaknya umur kehamilan 32 minggu. Bertambahnya hemodilusi darah mulai tampak
pada usia kehamilan 16 minggu, sehingga pengidap penyakit jantung harus
berhati-hati untuk hamil beberapa kali.
( Manuaba, 1998 : 109 )
v Sel darah
Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk dapat mengimbangi
pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi pertambahan sel darah tidak seimbang
dengan peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodilusi yang disertai
anemia fisiologis.
( Manuaba, 1998 : 109 )
7. Sistem
Respirasi
Pada kehamilan terjadi perubahan sistem respirasi
untuk dapat memenuhi kebutuhan O2 disamping itu terjadi desakan diafragma
karena dorongan rahim yang membesar pada UK 32 minggu sehingga kompensasi
terjadinya desakan rahim dan kebutuhan O2 yang meningkat, ibu hamil akan
bernafas lebih dalam sekitar 20-25% dari biasanya.
( Manuaba, 1998 : 109 )
8. Sistem
Pencernaan
Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung
meningkat yang dapat menyebabkan:
·
Hipersalivasi (pengeluaran air
liur yang berlebihan).
·
Mual di pagi hari.
·
Emesis dan hiperemesis
gravidarum.
·
Obstipasi karena gerak usus
berkurang.
( Manuaba, 1998 : 110 )
9. Sistem
perkemihan
Desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada
hamil tua dapat menyebabkan gangguan miksi atau sering kencing. Desakan
tersebut membuat kandung kemih cepat terasa penuh. Terjadinya hemodilusi
menyebabkan metabolisme air makin lancar sehingga pembentukan air seni
bertambah.
( Manuaba, 1998 : 110 )
10. Sistem integumen
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan
hiperpigmentasi karena pengaruhmelanophore stimulating hormone lobus
hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar suprenalis.
( Manuaba, 1998 : 110 )
11. Perubahan
Metabolisme
a.
Metabolisme basal naik sebesar 15
– 20%
b.
Kebutuhan protein wanita hamil
semakin tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, perkembangan organ
kehamilan dan persiapan laktasi. Dalam makanan diperlukan protein tinggi
± ½ gr per Kg BB atau 1 butir telur ayam/hari.
c.
Kebutuhan kalori dapat diperoleh
dari karbohidrat, lemak protein.
d.
BB ibu hamil akan bertambah
6,5-16,5 Kg selama hamil atau terjadi kenaikan berat badan sekitar ½ Kg/minggu.
Penambahan berat badan ini dapat dirinci sebagai berikut :
1) Janin 3-3,5
Kg
2) Plasenta 0,5
Kg
3) Air
ketuban 1
Kg
4) Rahim 1
Kg
5) Timbunan
lemak 1,5
Kg
6) Timbunan
protein 2
Kg
7) Retensi
air dan
garam 1,5
Kg
(
Manuaba, 1998 : 106 – 111 )
12. Sistem skeleton dan persendian
Letak tulang belakang akan berubah mengembang, pembesaran abdomen yang
disebut lordosis. Persendian panggul akan terasa lebih longgar karena
ligament-ligament, juga terjadi pelebaran pada ruang persendian.
2.1.5 Perbandingan
antara Primipara dan Multipara
Perbandingan
|
Primipara
|
Multipara
|
1. Perut
2. Pusar
3. Rahim
4. Payudara
5. Labia mayora
6. Hymen
7. Vagina
8. Serviks
9. Pembukaan
serviks
10. Perineum
|
Tegang
Menonjol
Tegang
Tegang, tengah
Bersatu
Kaya beberapa rambut
Sempit dengan rugae utuh
Licin, letak tertutup
Mendatar dulu diikuti pembukaan
Masih utuh
|
Longgar
Dapat datar
Agak lunak
Menggantung, agak lunak, terdapat
striae
Agak terbuka
Kurunkulae himendiks
Lebar, rugae kurang
Sedikit terbuka, teraba keras,
robekan persalinan
Membuka bersamaan dengan mendatar
Bekas luka episiotomy
|
( Manuaba, 1998 : 127 )
2.1.6 Diet
dalam Kehamilan
Perubahan Umum dalam Pengaturan Makanan Ibu Hamil
1. Pada trimester I, biasanya nafsu
makan ibu berkurang maka diperlukan adanya suplementasi zat besi khusus.
Diberikan makanan berkonsentrasi energi yang tinggi akan tetapi volume/
porsinya harus kecil.
2. Pada trimester II, akan mengalami
kenaikan metabolisme basal. Oleh karena itu kebutuhan ibu akan energi dan zat
gizi lain mulai meningkat. Berat badan juga menunjukkan peningkatan yang nyata.
Mulai masa ini volume dan mutu makanan harus mengandung protein, vitamin, dan
mineral.
3. Pada trimester III, metabolisme basal
tetap naik, nafsu makan ibu cukup baik dan ibu selalu merasa lapar. Oleh karena
janin sudah cukup besar. Diafragma sudah melaui agak tertekan, maka perlu
makanan dengan mengatur sumber energi.
( Annasari, 2009 : 20)
v Pertumbuhan berat wanita hamil :
·
Trimester I penambahan ± 1 Kg
·
Trimester II penambahan ± 5 Kg
·
Trimester III penambahan ± 5,5 Kg
2.1.7 Keluhan
- Keluhan yang Sering Didapatkan pada Wanita Hamil
1. Mual dan muntah
Biasanya timbul pada bulan ke II dan hilang setelah bulan ke III lewat.
Mual muntah ini terutama timbul pada pagi hari ialah waktu perut kosong
(morning sicknes).
Penyebabnya yang persis tidak diketahui, mungkin disebabkan oleh HCG,
estrogen dan progesteron yang meningkat, relaksasi otot halus, perubahan
metabolisme karbohidrat.
Cara pengobatannya :
a.
Makan dulu sedikit, misalnya
biskuit dan teh sebelum bangun dari tempat tidur.
b.
Makan harus dalam porsi yang
kecil-kecil tapi sering, misalnya 5 kali perhari.
c.
Dapat juga diberikan vitamin B
complex, vitamin C, dan sedative.
2. Sakit
pinggang
Sebagian disebabkan karena perubahan sikap badan pada kehamilan lanjut,
perut yang membesar, melonggarnya sendi-sendi panggul seperti symphisis dan
articulatio sacroiliaca, dan pengaruh hormon kehamilan.
Cara meringankan :
Dengan analgetica
Istirahat yang cukup
Pemakaian korset
3. Varises
Timbulnya varises dipengaruhi oleh faktor keturunan, berdiri lama, dan
usia. Dalam kehamilan dipengaruhi juga karena faktor hormon.
Cara meringankan :
a. Wanita varises tidak boleh
memakai pakaian yang sempit.
b. Tidak boleh lama bekerja sambil
berdiri.
c. Waktu istirahat kakinya
ditinggikan.
d. Menggunakan kaos kaki panjang dan
elastic.
4. Haemoroid (Bawasir)
Adalah pelebaran vena-vena dari usus, dapat bertambah besar dalam kehamilan
karena ada bendungan darah dalam rongga panggul.
Cara meringankan :
a. Defekasi teratur.
b. Kalau perlu diberi suppositoria
haemoroid.
c. Kalau menyebabkan perdarahan
banyak, harus dioperasi.
5. Sakit kepala
Biasanya timbul pada hamil muda dan sukar ditentukan sebabnya. Pada
pertengahan kehamilan hilang atau berkurang. Salit kepala pada trimester akhir
dapat merupakan gejala pre eklampsi berat.
6. Odema
Paling sering timbul pada kaki dan tungkai bawah. Harus selalu diperiksa
apakah tidak disebabkan oleh toxaemi gravidarum. Kadang disebabkan oleh tekanan
dari rahim yang membesar pada vena-vena panggul.
Cara mengatasi :
a. Istirahat yang cukup.
b. Kaki ditinggikan kalau tidur.
7. Sesak nafas
Disebabkan karena rahim yang membesar, mendesak difragma ke atas.
Cara mengatasi tidur dengan bantal yang tinggi.
8. Flour albus (darah putih, keputihan)
Pada umumnya cairan di dalam vagina bertambah dalam kehamilan tanpa
sebab-sebab yang patologis dan sering tidak menimbulkan keluhan.
2.1.8 Konsep
ANC
Adalah
pengawasan sebelum anak lahir, terutama ditujukan kepada ibu dan janin, dan
pertumbuhan serta perkembangan janin di dalam rahim.
Secara
khusus pngawasan antenatal bertujuan untuk :
1) Mengenal
dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, saat
persalinan, dan kala nifas.
2) Mengenal
dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan dan kala nifas.
3) Memberikan
nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas, laktasi
dan aspek keluarga berencana.
4) Menurunkan
angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
( Manuaba, 1998 : 129 )
Pemeriksaan
antenatal paling sedikit 4 kali kunjungan :
a. Satu
kali pada trimester I (sebelum UK 14 munggu)
b. Satu
kali pada trimester II (UK 14-28 minggu)
c. Dua
kali pada trimester III (UK 28 sampai 36 minggu dan sesudah UK 36 minggu).
2.1.9 Standart
Minimal Asuhan Antenatal
1. Timbang
BB
Berat badan
ibu hamil akan bertambah 6,5-16,5 Kg selama hamil atau terjadi kenaikan berat
badan sekitar ½ Kg/minggu
2. Tekanan
darah diukur
Untuk
mengetahui umur kehamilan, pertumbuhan janin dan deteksi dini adanya gemelli
dan mola.
1. TFU
diukur
Umur Kehamilan
|
TFU
|
12 minggu
16 minggu
20 minggu
24 minggu
28 minggu
32 minggu
36 minggu
40 minggu
|
2 jari diatas symphisis
Pertengahan symphisis - pusat
3 jari dibawah pusat
setinggi pusat
3 jari diatas pusat
pertengahan pusat - PX
3 jari dibawah PX
pertengahan pusat - PX
|
Menentukan
umur kehamilan dan taksiran persalinan.
Rumus Neagle
dapat dihitung dari TP = HPHT +7, bulan - 3, tahun +1
Cara
Mc.Donald :
Tuanya kehamilan (bulan) = TFU (cm) : 3,5 cm
1. Imunisasi
TT
Vaksinasi
dengan toksoid tetanus dianjurkan untuk dapat menurunkan angka kematian bayi
karena infeksi tetanus. Vaksinasi toksoid tetanus dilakukan dua kali selama
hamil.
2. Tablet
tambah darah
Fe yang
terdapat dalam makanan tidak mencukupi kebutuhan wanita hamil akan Fe. Jadi,
dalam kehamilan perlu diberi tambahan Fe misalnya sebagai sulfas ferosus 3 x
200 mg.
(
Unpad. 2001 )
Pemberian
tablet zat besi dimulai setelah rasa mual dan muntah hilang. Satu tablet sehari
selama minimal 90 hari. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg dan
asam folat 500 mg.
(
Salmah, 2006 :114 )
3. Tes
terhadap PMS
4. Temu
wicara untuk persiapan rujukan.
2.1.10 Informasi
Untuk Kunjungan Antenatal
Kunjungan
|
Waktu
|
Informasi Penting
|
Trimester
I
|
< 14
minggu
|
1. Membangun hubungan saling
percaya antara petugas kesehatan dan ibu.
2. Mendeteksi masalah dan
menanganinya.
3. Melakukan tindakan pencegahan
seperti tetanus neonatorum, anemia, penggunaan praktek tradisional yang
merugikan.
4. Memulai persiapan kelahiran bayi
dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi.
5. Mendorong perilaku yang sehat
(nutrisi, latihan, kebersihan dan istirahat).
|
Trimester
II
|
14-28
minggu
|
1.Sama
seperti diatas ditambah kewaspadaan khusus mengenai preeclampsia, tanda
gejala pre eklampsi: TD naik, edema, protein urin.
|
Trimester
III
|
28-36
minggu
Setelah 36
minggu
|
Sama
seperti diatas ditambah palapasi abdomen untuk mengetahui apakah ada
kehamilan ganda.
Sama
seperti diatas, ditambah deteksi letak bayi yang tidak normal atau
kondisi lain yang memerlukan kelahiran di rumah sakit.
|
2.1.11 Macam-macam
Palpasi
1. Secara
Leopold I, gunanya untuk :
a. Menentukan
umur kehamilan.
Pemeriksaan
tuanya kehamilan dari tingginya fundus uteri :
Sebelum
bulan ketiga fundus uteri belum bisa terbaca dan diraba dari luar.
Akhir
bulan ketiga (12 minggu) → 1 – 2 jari atas symphisis
Akhir
bulan IV (16 minggu) → pertengahan antara pusat – symphisis
Akhir
bulan V (20 minggu) → 3 jari bawah pusat
Akhir
bulan VI (24 minggu) → setinggi pusat
Akhir
bulan VII (28 minggu) → 3 jari atas pusat
Akhir
bulan VIII (32 minggu) → pertengahan prosessus xipoideus
Akhir
bulan IX (36 minggu) → 3 jari bawah prosessus xipoideus
Akhir
bulan X (40 minggu) → pertengahan prosessus xipoideus – pusat.
( Unpad : 162 )
b. Mengetahui
bagian yang terdapat di fundus.
1. Kepala
→ keras, bundar, dan melenting.
2. Bokong
→ lunak, kurang bundar, kurang melenting.
3. Lintang
→ fundus teraba kosong.
c. Menghitung
TBJ menurut Johnson Tusak.
H I : TFU –
13cm X 155
gram
H II : TFU –
12cm X 155 gram
H III : TFU
– 11cm X 155 gram
2. Secara
Leopold II
Gunanya
untuk menentukan letak punggung anak pada letak memanjang dan menentukan letak
kepala dan letak lintang.
Tanda
punggung : datar, keras, tidak teraba bagian kecil anak.
3. Secara
Leopold III
Gunanya
untuk mnentukan apa yang terdapat dibagian bawah dan apakah bagian bawah anak
sudah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul.
4. Secara
Leopold IV
Gunanya
untuk menentukan seberapa jauh masuknya bagian bawah. Bila jari-jari tangan
saling bertemu berarti kepala belum masuk (convergen), bila kedua tangan
sejajar berarti kepala sudah masuk rongga panggul, dan bila kedua tangan saling
menjauh berarti ukuran kepala terbesar sudah masuk PAP (divergen).
Prasat
Osborn gunanya untuk menentukan ada tidaknya keseimbangan antara kepala dan
panggul.
Kesimpulan
Hasil Palpasi
a. Menentukan
UK.
b. Bagian
anak dapat diraba dengan jelas setelah kehamilan 20 minggu.
c. Letak
anak membujur atau melintang.
d. Presentation
yaitu bagian janin yang terletak di bawah.
e. Kedudukan
anak habitus yaitu fleksi atau defleksi.
f. Posisi
yaitu letak punggung kiri atau kanan.
g. Masuknya
bagian bawah ke PAP, primigravida 32 minggu, multigravida 36 minggu.
h. Kelainan
– kelainan pada ibu dan janin seperti CPD, hidramnion, gemelli.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL FISIOLOGIS
Ny “A” umur 18 tahun G1P0000Ab000 UK
25 minggu dengan anemia ringan
I.
PENGKAJIAN
Hari/Tanggal : Sabtu /05-12-2015 Jam :
08.30 WIB
A.
DATA
SUBJEKTIF
1.
Biodata
Nama Ibu : Ny. “K” Nama
Ayah : Tn.”N”
Umur :
18 Tahun Umur : 28
Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Bangsa :Indonesia
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : swasta
Alamat : Sukorejo Alamat :
Sukorejo
2.
Alasan kunjungan : Ibu
mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.
3.
Keluhan :
Ibu mengatakan nyeri perut bawah kanan, mual dan muntah.
4.
Riwayat Kesehatan
4.1 Riwayat
Kesehatan Dahulu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular
seperti (TBC,Hepatitis,HIV/AIDS), penyakit menurun (DM,Hipertensi,Asma),
penyakit menahun (jantung,ginjal).
4.2 Riwayat
Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menular
seperti (TBC,Hepatitis,HIV/AIDS), penyakit menurun (DM,Hipertensi,Asma),
penyakit menahun (jantung,ginjal).
4.3 Riwayat
Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita
penyakit menular seperti (TBC,Hepatitis,HIV/AIDS), penyakit menurun
(DM,Hipertensi,Asma), penyakit menahun (jantung,ginjal).
5. Riwayat
Perkawinan
Kawin 1
kali. Umur saat menikah 17 tahun dengan suami umur 19 tahun, lamanya 1 tahun.
6.
Riwayat Obstretri
a.
Riwayat Haid
·
Menarche pada usia :
13 Tahun
·
Siklus :
28 Hari
·
Banyaknya :
3-4x ganti pembalut
·
Sifat Darah :
Encer
·
Disminorhea :
Tidak Ada
·
HPHT :
11-06-2015
·
Flour Albus :
Tidak Ada
b.
Riwayat kehamilan, persalinan,dan nifas yang lalu.
Hamil
Ke
|
Persalinan
|
Nifas
|
||||||||
Tgl lahir
|
UK
|
Jenis persalinan
|
Penolong
|
Komplikasi
|
JK
|
BB
|
Lakta si
|
Kompli kasi
|
||
Ibu
|
Bayi
|
|||||||||
1
|
HAMIL INI
|
|||||||||
2
|
||||||||||
3
|
c.
Riwayat Kehamilan sekarang
HPHT 23-08-2015 . HPL 30-05-2016
Riwayat ANC
ANC sejak umur kehamilan 9 minggu. ANC di bidan.
Frekuensi : Trimester I :
1 kali. Terapi : hemavot, B.com
Trimester II : 1 kali. Terapi : hemavot
Trimester III : – kali. Terapi :
Pergerakan janin terasa pada usia kehamilan 4 bulan.
Riwayat Imunisasi
TT 1 caten.
TT 2 satu bulan setelah TT pertama.
TT 3 belum.
7.
Riwayat kontrasepsi yang digunakan.
No.
|
Alat / Cara
|
Mulai Pakai
|
Berhenti / Ganti
|
Alasan Berhenti
|
||||
Tgl
|
Oleh
|
Di
|
Tgl
|
Oleh
|
Di
|
|||
Belum
pernah memakai kontrasepsi
|
||||||||
8.
Pola Kebutuhan Sehari-hari
No.
|
Sebelum
Hamil
|
Selama
Hamil
|
01
02.
03.
04.
05.
06.
|
Pola
Nutrisi
a. Makan
Frekuensi
3xsehari
Porsi 1piring habis
Jenis nasi, lauk, sayur
Buah pisang, apel, pepaya
Pantangan
pedas
b. Minum
Frekuensi ±8-9 gelas sehari
Jenis air putih, teh
Pola
Eliminasi
a. BAB
Jumlah 1x sehari
Bau khas
Konsistensi lembek
Warna kuning
Keluhan tidak ada
b. BAK
Jumlah ±4-5x sehari
Bau khas
Warna kuning jernih
Keluhan tidak ada
Pola
Aktifitas
Ibu
mengatakan mengerjakan pekerjaan rumah sendiri seperti menyapu, mengepel,
mencuci, memasak
Pola
Istirahat
a. Tidur
dalam sehari
Siang
± 1 jam (12.00-13.00 wib)
Malam
± 8 jam (21.00-05.00 wib)
b.
Keluhan tidak ada
c.
Kebiasaan Tidur kecapekan
Pola
Personal Higyene
a.
Mandi 2x sehari
b.
Ganti Pakaian 2x sehari
c.
Ganti Celana dalam 2x sehari
d.
Gosok Gigi 2x sehari
e.
Keramas 3x seminggu
Pola
Seksual
a.
Frekuensi 2x seminggu
b. Kontak Bleeding tidak ada
c.
Keluhan tidak ada
|
Frekuensi 3xsehari
Porsi 1 piring
Jenis nasi, lauk, sayur
Buah pisang, pepaya
Pantangan pedas
Frekuensi ±8-9 gelas sehari
Jenis air putih, teh, susu
Jumlah 1x sehari
Bau khas
Konsistensi lembek
Warna kuning
Keluhan tidak ada
Jumlah ±4-5x sehari
Bau khas
Warna kuning jernih
Keluhan tidak ada
Pola
Aktifitas
Ibu
mengatakan mengerjakan pekerjaan rumah sendiri seperti menyapu, mengepel,
mencuci, memasak
a. Tidur
dalam sehari
Siang
± 1 jam (12.00-13.00 wib)
Malam
± 8 jam (21.00-05.00 wib)
b.
Keluhan tidak ada
c.
Kebiasaan Tidur kecapekan
a.
MaMandi 2x
sehari
b.
Ganti Pakaian 2x sehari
c.
Ganti Celana dalam 2x sehari
d.
Gosok Gigi 2x sehari
e.
Keramas 3x seminggu
Frekuensi 2x seminggu
Kontak
Bleeding tidak ada
Keluham tidak ada
|
9. Psiko Sosio Spiritual:
Ibu mengatakan hamil ini di rencanakan
Respon ibu terhadap kehamilannya: ibu sangat senang atas kehamilannya
Respon
keluarga terhadap kehamilan ibu: keluarga mendulung atas kehamilannya
Adakah dukungan: ada
Siapa pengambil keputusan dalam keluarga
I : suami II : Ibu kandung
Ketaatan
beribadah : taat sholat 5 waktu
Lingkungan yang berpengaruh: keluarga.
Tinggal bersama Ibu kandung
Punya hewan peliharaan / tidak ? tidak
Kebiasaan merugikan kesehatan: tidak ada
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan
Umum
1.1 Keadaan Umum: baik
1.2
Kesadaran: compos mentis
1.3
Tanda – Tanda Vital
Tekanan
Darah : mmHg
Suhu : 36,5
Respirasi : 20x/menit
Nadi : 80x/menit
1.4
BB sebelum hamil : 45kg
BB
sekarang : 47kg
LILA : 23,5cm
2. Pemeriksaan Fisik
a) Inspeksi
Rambut :
bersih, pertumbuhan merata, warna hitam, tidak mudah rontok.
Muka :
tidak oedem, tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum.
Mata :
simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih.
Hidung :
tidak ada secret, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada polip.
Telinga :
simetris, tidak ada serumen yang berlebihan.
Mulut :
bersih, lidah bersih, bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada caries
gigi.
Leher :
tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan kelenjar limfe, tidak ada bendungan
vena jugularis.
Dada :
tidak ada retraksi dinding dada.
Payudara : membesar,
puting susu menonjol, hiperpigmentasi areola mamae.
Abdomen : pembesaran perut,
tidak ada linea nigra, tidak ada striae livide.
Genetalia : tidak
oedem, tidak ada varises.
Ekstremitas : tidak oedem, tidak ada varises.
b) Palpasi
Leher :
tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada bendungan vena jugularis.
Payudara :
tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan.
Abdomen
Leopod : ballottement (+)
c) Auskultasi
Dada :
tidak ada ronchi, tidak ada wheezing.
d) Perkusi
Reflek
patella : + /+
3. Pemerikasaan
Panggul Luar
1) Distansia spinarum : 24 cm
2) Distansia cristarum : 27 cm
3) Conjugata eksterna : 20 cm
1) Distansia spinarum : 24 cm
2) Distansia cristarum : 27 cm
3) Conjugata eksterna : 20 cm
4) Lingkar
panggul : 90 cm
4. Pemeriksaan penunjang
4. Pemeriksaan penunjang
4.1 Pemeriksaan Laboratorium
Hb :
13,7 gr %
Urine
( apabila ada indikasi )
Albumin : -
Reduksi : -
3.2 Identifikasi
Diagnosa / Masalah
Dx : Ny.”K” usia 18 Tahun GIP0000Ab000 UK
14-15 minggu dengan Kehamilan Normal.
Ds :
ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama.
Do :
Keadaan umum : baik
Kesadaran :
composmentis
TTV → TD :
120/90 mmHg
Nadi :
80x/ menit
Suhu :
36,5oC
Rr :
20x/ menit
BB sebelum
hamil : 45 Kg
BB
sekarang : 47 Kg
TB :
149 cm
Lila :
23,5 cm
Payudara :
membesar, putting menonjol, hiperpigmentasi areola mamae.
Abdomen :
ballottement (+)
Ekstremitas :
tidak oedem, tidak ada varises.
3.3 Identifikasi
Masalah Potensial
—
3.4 Identifikasi
Kebutuhan Segera
—
3.5 Intervensi
Dx : Ny.”K” usia
18 tahun GIP0000Ab000 UK 14-15
minggu dengan Kehamilan Normal.
Tujuan :
Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapakan:
- Ibu
mengerti dan mengetahui tentang keadaan kehamilannya.
- Kehamilan
berjalan normal sampai melahirkan.
- Tidak
terjadi komplikasi pada kehamilan.
KH :
Keadaan
umum :
baik
Kesadaran :
composmentis
TTV dalam
batas
normal → TD : 100/60 –130/90mmHg
Nadi :
60 – 90 x / menit
Suhu :
36,1 – 37,6 oC
Rr :
16 – 24 x / menit
BB naik 0,25
– 0,4 Kg/ minggu.
TFU naik
sesuai UK.
DJJ normal :
120 – 160x/ menit.
Lahir cukup
bulan.
Intervensi :
1. Jelaskan
pada ibu tentang hasil pemeriksaan.
R/ : Persamaan persepsi tentang kondisinya dan janin akan menambah klien
lebih kooperatif terhadap asuhan yang diberikan.
2. Anjurkan
pada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi.
R/ : makanan yang bergizi sangat bermanfaat untuk perkembangan dan
pertumbuhan janin dalam rahim.
3. Informasikan
pada ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.
R/ : deteksi dini bahaya pada kehamilan meminimalkan resiko tinggi pada
kehamilan.
4. Diskusikan
pentingnya istirahat bagi ibu dan janin.
R/ : istirahat yang kurang dapat menghambat suplai O2 sehingga
kebutuhan O2 janin kurang.
5. Ajarkan
pada ibu personal hygiene yang benar.
R/ : menghindari terjadinya infeksi akibat kuman yang masuk ke dalam
saluran reproduksi.
6. Kolaborasi
dengan tim medis yang lain dalam pemberian therapy pada ibu hamil.
R/ : pemberian obat yang sesuai dapat menambah energy ibu.
7. Ingatkan
ibu untuk kontrol 1 bulan lagi atau jika ada keluhan.
R/ : memantau keadaan ibu dan janin dalam mendeteksi bila terjadi kelainan
pada ibu dan janin.
3.6 Implementasi
Tanggal :
05-12-2015 Jam
: 09.30 WIB
Dx : Ny.”K”
usia 18 tahun GIP0000Ab000 UK
14-15 minggu dengan Kehamilan Normal.
1. Memberitahu
ibu bahwa keadaan ibu dan janin baik, TD ibu normal = 120/90 mmHg.
2. Menganjurkan
ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan bergizi seperti banyak mengandung protein,
vitamin, dan jangan mengkonsumsi makanan yang keras seperti buah nanas atau
durian. Serta menganjurkan ibu untuk tidak pantang dalam makanan.
3. Menginformasikan
pada ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan :
a. Keluarnya
darah dari jalan lahir.
b. Nyeri
perut yang hebat pada perut bagian bawah.
c. Mual
muntah yang berlebihan sampai membuat lemas & mengganggu aktivitas.
4. Memberitahu
ibu tentang pentingnya kebersihan badan, terutama alat genetalia, yaitu dengan
mengajarkan cara cebok yang benar, mencucui tangan sebelum dan setelah BAB dan
BAK, minimal ganti celana dalam 2x/ hari atau jika terasa lembab.
5. Menganjurkan
ibu untuk istirahat cukup minimal 8 jam untuk tidur malam dan 2 jam untuk tidur
siang.
6. Memberikan
terapi yang telah dikolaborasikan dengan tim medis dan menganjurkan ibu untuk
meminum ubat tersebut :
Vitamin B complex 3x1
Vitamin B6
3x1
Folarin 1x1
7. Menganjurkan
ibu untuk kontrol 1 bulan lagi atau jika ada keluhan kehamilannya.
3.7 Evaluasi
Tanggal
:05-12-2015 Jam
: 09.55 WIB
Dx :
GIP0000Ab000 UK 14-15 minggu dengan
Kehamilan Normal.
S :
ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan petugas.
O :
ibu dapat mengulang penjelasan yang diberikan oleh petugas yaitu : ibu
mengatakan harus mengkonsumsi makanan yang mengandung protein dan vitamin dan
tidak pantang terhadap makanan. Ibu mengatakan jika ada tanda bahaya kehamilan
seperti keluar darah dari jalan lahir, mual muntah berlebihan sampai lemas,
nyeri perut bawah ibu akan pergi ke petugas kesehatan. Ibu harus istirahat
cukup minimal tidur malam 8 jam dan tidur siang 2 jam.
A :
GIP0000Ab000 UK 14-15minggu dengan
Kehamilan Normal.
P : -
Ingatkan ibu untuk minum obat yang telah diberikan secara teratur.
-
ingatkan ibu untuk kontrol 1 bulan lagi.
BAB IV
PEMBAHASAN
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang
berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi pelepasan ovum, terjadi migrasi
spermatozoa dan ovum, terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, terjadi nidasi
(implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, tumbuh kembang hasil konsepsi
sampai aterm. ( Manuaba,
1998 : 95 ).
Pada kasus didapatkan data subyektif melalui tanya
jawab secara langsung dengan pasien dan data obyektif didapat melalui
pemeriksaan-pemeriksaan. Sedangkan pada teori disebutkan data subyektif di
dapat melalui wawancara secara langsung dan data obyektif dari pengamatan
secara langsung, sehingga antara teori dan kasus tidak ada kesenjangan.
Diagnosa dan masalah ditegakkan berdasarkan data
subyektif dan obyektif yaitu GIP0000Ab000 UK
14-15 minggu dengan kehamilan normal. Pada kasus tidak ada kelainan-kelainan yang
bisa mengakibatkan komplikasi dalam kehamilan. Sehingga antara teori dan kasus
tidak ada kesenjangan.
Pada teori disebutkan identifikasi masalah potensial
atau diagnosis potensial berdasarkan diagnosis/ masalah yang sudah
diidentifikasi. Dan langkah identifikasi masalah potensial membutuhkan
antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan. Sedangkan pada kasus tidak
terdapat adanya masalah potensial, sehingga tidak diperlukan adanya antisipasi
kebutuhan segera. Jadi antara teori dan kasus tidak ada kesenjangan.
Pada perencanaan dibuat untuk membantu mengatasi
masalah yang muncul dari diagnosa dan masalah. Tindakan yang dilakukan sesuai
dengan perencanaan. Evaluasi dari tindakan atau asuhan yang diberikan,
dilakukan seketika setelah pemberian asuhan. Sehingga antara teori dan kasus
tidak ada kesenjangan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kehamilan
adalah pertemuan antara sel telur dengan sperma yang diikuti dengan nidasi /
implantas. Proses permulaan kehamilan yaitu :
1. Penghamilan
(konsepsi-fertilisasi)
2. Nidasi
3. Plasenta
dan mukosa rahim
4. Embryogenesis
Setelah
melakukan asuhan kebidanan, penulis dapat menyimpulkan :
- Pada
pengkajian didapatkan diagnosa Ny. “K” GIP0000Ab000 UK
14-15 minggu dengan kehamilan normal, TFU teraba ballottement. Dan antara teori
dan kasus tidak ditemukan kesenjangan yang berarti.
- Pada
intervensi dan implementasi yang telah dilakukan antara teori dan kasus tidak
ada kesenjangan.
- Dalam
melakukan asuhan kebidanan yang komprehensif memerlukan langkah-langkah
pengkajian, identifikasi diagnose dan masalah, identifikasi masalah potensial,
pemenuhan kebutuhan segera, intervensi, implementasi, dan evaluasi asuhan yang
telah diberikan.
- Dari keseluruhan pelaksanaan asuhan kebidanan ini, klien sangat kooperatif
dalam menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan saat evaluasi hasil
pelaksanaan klien bisa menjawab keadaan bayinya dan dapat menerima penjelasan
tenaga kesehatan.
5.2 Saran
Sebaiknya dalam memberikan asuhan kebidanan pada klien pengkajian data
harus lengkap sehingga dapat menentukan diagnose dengan tepat. Pemberian
intervensi dan pelaksanaan implementasi disesuaikan dengan kebutuhan klien dan
sesuai dengan standart pemberian asuhan. Ketrampilan tenaga kesehatan yang baik
dapat memberikan asuhan yang efektif bagi klien. Dan bagi klien sendiri sikap
kooperatif dapat mempermudah tenaga kesehatan dalam melaksanakan asuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati,
Eny Retna. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Nuha Medika.
E. Doengoes,
Marilynn dan Mary France Moorhouse. 2001. Rencana Perawatan Maternal /
Bayi Pedoman untuk Perencanaan dan Dokumentasi Perawatan Klien. Jakarta :
EGC.
Manuaba, Ida
Bagus Gede. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB Untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
Manuaba, Ida
Bagus Gde. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC.
Mitayani,
S.ST, M. Biomed. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta :
Salemba Medika.
Prawirohardjo,
Sarwono. 2006. Ilmu Kebidanan.jakarta : YPBSP.
Salmah.
2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta : EGC.
Sinclair,
Constance. 2010. Buku Saku Kebidanan. Jakarta : EGC.
Sulistyowati,
Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Yogyakarta :
Salemba Medika.
Unpad.
1983. Obstetri Fisiologi. Bandung : Elemen